Candi Ijo: Menyuguhkan Pesona Alam dan Budaya, Yogyakarta




 CANDI IJO


Jika berkunjung ke Yogyakarta, salah satu wisata sejarah yang bisa dan patut di kunjungi ialah Candi Ijo. Kita mungkin sering mendengar Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Sejatinya, masih banyak wisata candi yang belum terekspose keberadaannya. Yogyakarta melekat sekali dengan wisata candi nya atau istilah lainnya ialah batu. Ngapain kan mengunjungi sebuah batu ? itu pasti pertanyaan yang sering keluar di kalangan wisatawan yang berkunjung maupun penduduk lokal. Eits, jangan salah dulu dengan hanya melihat batu, tetapi kita harus melihat sisi sejarah yang telah di tinggalkan oleh pendahulu karena candi(batu) memiliki nilai yang patut di teladani atas sejarahnya. Banyak hal yang terdapat di dalam candi itu, salah satunya adalah hal misteri. Oleh karena itu kita harus menghargai dan menjadikan candi sebagai sesuatu yang menarik untuk di kunjungi dan di pelajari sejarahnya.

Lanjut, Candi Ijo adalah candi yang letak nya tertinggi di Yogyakarta, terletak di ketinggian 375 meter diatas permukaan laut(mdpl), dari ketinggian itu pasti kita sudah terbayang keindahan panorama perbukitan. Candi yang dibangun sekitar pada abad ke-9  itu dibangun di sebuah bukit yang di kenal Bukit Hijau atau Gumuk Ijo. Penyebutan nama desa Ijo pertama kali di sebut dalam Prasasti Poh yang berasal dari tahun 906 Masehi. Dalam prasasti tersebut di tulis seorang hadirin upacara yang berasal dari desa Wuang Hijau. Dengan demikian jika hal tersebut benar setidaknya Candi Ijo sudah berumur 1100 tahun hingga tahun 2006 lalu. Kompleks candi Ijo merupakan kompleks percandian yang berteras-teras yang semakin meninggi ke belakang yakni sisi timur dengan bagian belakang sebagai pusat percandian. Teras pertama merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Sedangkan bangunan pada teras teratas berupa pagar keliling dan delapan buah lingga patok. Di teras terakhir ini pula candi utama berdiri lengkap dengan tiga candi perwara. Pada candi utama terdapat sebuah bilik dengan Lingga Yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Sedangkan di dalam candi-candi perwara, pengunjung dapat melihat arca candi yang konon merupakan kendaraan Dewa Siwa dan meja batu atau disebut padmasana. Ragam bentuk seni rupa juga dapat dijumpai di kompleks Candi Ijo. Salah satunya ukiran kala makara dengan motif kepala gand­a dan beberapa atributnya.

Oke kurang lebih seperti itu pendeskripsian Candi Ijo. Sekarang kita akan bahas keindahan apa saja yang bisa kita dapatkan ketika mengunjungi Candi Ijo, diantaranya adalah sunset, jika beruntung kita dapat melihat pemandangan pesawat terbang yang sedang landing dilandasan bandara Adisucipto di sebelah barat. Oh iya sebelumnya saya belum menerangkan tentang posisi Candi Ijo, singkat saja posisi Candi Ijo merupakan penyebab landasan bandara Adisucipto tak bisa di perpanjang ke arah timur. Selanjutnya adalah sunset, melihat keindahan sunset di Candi Ijo merupakan salah satu pilihan. Panorama sunset yang bisa di dapatkan mempunyai nilai tersendiri ketika melihatnya dan banyak orang berkata jika berkunjung ke tempat candi dan ingin melihat sunset jawaban nya adalah Candi Ijo. Pergi bersama pacar, keluarga dan teman dapat membuat momen bahagia tersendiri apalagi ketika melihat sunset bersama *ciaelah. Tidak hanya menikmati keindahan pemandangan tetapi mengambil nilai budaya yang terkandung saat mengunjungi candi tersebut.

Akses menuju ke Candi Ijo, untuk menikmati sensasi liburan atau waktu luang mengunjungi candi yang terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman itu  di perlukan tenaga yang ekstra untuk mencapainya. Akses termudah menuju Kompleks Candi Ijo bagi wisatawan yang berada di Kota Yogya adalah dengan melalui Jalan Solo menuju Pasar Prambanan yang berada di seberang Kompleks Candi Prambanan. Sesampainya di pasar itu, wisatawan tinggal menuju arah tenggara kurang lebih 7 km hingga menemui penunjuk arah kecil menuju Candi Ijo dan Desa Wisata Nawung di kiri jalan. Wisatawan tinggal mengikuti arah tersebut hingga gerbang masuk Desa Sambisari, yang menandai jalan menanjak hingga sampai di Candi Ijo. Untuk menuju candi ini diperlukan sekitar 1,5 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi, mobil atau motor. Pertanyaan yang sering muncul juga ialah, berapa harga tiket untuk masuk ke candi tersebut ? Sangat sederhana dan simpel untuk menjawabnya dan anda pasti akan berniat untuk mengunjunginya jika mempunyai waktu dan kesempatan. Jawabannya adalah anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, untuk menikmati suasana asri Candi Ijo tidak di pungut biaya alias gratis!! Wisatawan atau pengunjung cukup mengisi daftar hadir tamu di pos satpam sebelum masuk candi dan membayar parkir sebesar Rp.2000,00 untuk motor dan Rp.3000,00 untuk mobil. Selebihnya silahkan nikmati keindahannya  dan destinasi anda sendiri.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »